Ervira maharani sebagai Darsih wanita desa |
Yuma Yudhayana sebagai pria Desa |
bahtera gaib dalam pagelaran puisi kampung halaman |
pembukaan pagelaran puisi |
on stage !!! |
Putro sebagai kakek (orang tua Darsih), Juwita sebagai pembaca puisi (ga penting banget sih yaaa . LOL), Ervira sebagai Darsih yang menjadi TKW, Santi sebagai nenek (orang tua Darsih) |
back stage, gadis gadis bahtera gaib dalam pembukaan pagelaran puisi . |
iseng liat foto foto kelas bahtera ga1b (bahasa sastra gabungan 1B) entah siapa pencetus nya saya lupa . itu nama kelas saya. beberapa fot di atas adalah dokumentasi sebelum, saat dan setelah pementasan pagelaran puisi "kenduri puisi". pagelaran ini dibuat untuk mata kuliah kajian puisi.
baju putih semacam tutorial itu pembukaan pagelaran puisi, kelas kami di daulat untuk menjadi pembuka pagelaran, alhamdulillah sukses, hmm mungkin, culkup sukses lah ya ku rasa. pagelaran puisi sesungguhnya kelas kami adalah tentang kampung halaman, bercerita tentang kehidupan di desa yang angat kental dengan kekeluargaannya. namun akibat perkembangan dan tuntutan zaman, para pria (di perankan oleh Yuma yudhayana) di desa harus bekerja di kota menjadi buruh, dan para wanita (diperankan oleh Ervira Mharani sebagai Darsih) terpaksa bekerja menjadi TKW. sisanya di desa hanya anak-anak (diperankan ila anida sebagai anaknya darsih) dan para lansia (diperankan Putro Dwi cahyo, Santi purwanti sebagai orang tua darsih) yang hidup sederhana di desa .
pergelaran puisi kami beragam, dari dramatisasi puisi, rampak puisi, pembacaan puisi, musikalisasi puisi, semua kami gabungkan menjadi sebuah pementasan bedurasi 30 menit. video nya menyusul episode selanjutnya ya, disana dapat kita nikmati perpaduan berbagai puisi yang membuat kita dapat mengapresiasi puisi dengan mudah .
masalah bagus atau tidak, tergantung para pengapresiasi saja . mudah-mudahan suka dengan pementasan kami :)
lelakinya lenyap
dibetot kota kota besar
dipaksa bangun gedung gedung menjulang
dipaksa ngunyah pecahan pecahan kaca
perempuannya lenyap
diseret negri negri arab
dipaksa manjat pohon pohon kurma
dipaksa ngunyah kotoran kotoran unta
yang tinggal sekarang
kakek nenek dan kanak kanak
sebagai pelepah pelepah pisang
mengapung di danau air mata
1985/1987
0 comments:
Post a Comment